Bundaaaa, kaka mau racun itu !


             Saya ibu dari dua orang anak, merasakan sekali tantangan zaman sekarang atas jajanan yang mengepung anak anak kami. Khususnya minuman.Pernah suatu waktu ketika anak sulung saya berumur 3 tahun, melihat minuman dengan warna mencolok dari mamang yang jualan keliling. Saya tahu minuman itu menggunakan pewarna dan pemanis buatan. Maka saya jelaskan dengan bahasa yang saya pikir dia mengerti.

“Kaka, minuman itu ada racunnya, iiiihhh… gak usah beli ya!” ujar saya waktu itu. Ternyata respon dari anak saya mengejutkan. “ Bundaaaa, kaka mau racun itu, ayo dong bunda, kaka mau racun” Ujar anak saya merajuk sambil menarik-narik tangan saya.

             
Selain lucu dan membingungkan. Peristiwa itu membekas terus di benak saya. Ternyata anak anak balita memang belum bisa dipahamkan dengan penjelasan ilmiah atau istilah atau suatu hal. Antisipasi yang harus dilakukan seorang ibu harus bersifat praktis untuk mengalihkan keinginan anak ke hal yang baik. Kota tempat tinggal saya sekarang udaranya panas, butuh stock minuman dan camilan yang menyegarkan dan sehat untuk anggota keluarga khususnya anak-anak.


         Alhamdulillah bekal ilmu di bangku kuliah Fakultas Pertanian dulu digabungkan dengan pengetahuan teknik pendingin dari ilmu yang dimiliki suami saya di bangku kuliahnya juga. Kami membuat usaha Slayogurt. Anak sulung saya yang tidak terlalu suka rasa susu tetap bisa mengambil manfaat susu bahkan lebih dari yogurt. Sedangkan anak kedua saya pun selalu punya pilihan untuk minuman dingin dan es.

             Hilang satu rasa was was saya karena saya mampu mengontrol kualitas minuman mereka.
Semoga kemanfaatan produk slayogurt ini bisa dirasakan juga oleh anak anak dan anggota keluarga lainnya. Sehingga para ibu bisa hilang satu rasa was wasnya atas kualitas asupan pangan anggota keluarganya.


Share:

0 komentar